MATERI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL - MTS. 536 TAUHIDUL AFKAR

Sabtu, 30 Juli 2022

Materi IPS Kelas 7

Materi IPS Kelas 7 | Semester Ganjil

 

PERTEMUAN 1

Materi Kelas 7 | Semester Ganjil

BAB I MANUSIA, TEMPAT DAN LINGKUNGAN
A. Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang

  1. Saling Melengkapi (Complementarity atau Regional Complementarity)
  2. Persebaran Penduduk

B. Letak dan Luas Indonesia

  1. Pemahaman Lokasi Melalui Peta
  2. Letak dan Luas Indonesia

C. Potensi Sumber Daya Alam dan Kemaritiman Indonesia

  1. Potensi Sumber Daya Alam Indonesia
  2. Potensi Kemaritiman Indonesia

D. Dinamika Kependudukan Indonesia

  1. Jumlah Penduduk
  2. Persebaran Penduduk
  3. Komposisi Penduduk
  4. Pertumbuhan dan Kualitas Penduduk
  5. Keragaman Etnik dan Budaya
  6. E. Kondisi Alam Indonesia
  7. Keadaan Fisik Wilayah
  8. Flora dan Fauna

F. Perubahan Akibat Interaksi Antarruang

  1. Berkembangnya Pusat-pusat pertumbuhan
  2. Perubahan Penggunaan Lahan
  3. Perubahan Orientasi Mata Pencaharian
  4. Berkembangnya Sarana dan Prasarana
  5. Adanya Perubahan Sosial dan Budaya
  6. Berubahnya Komposisi Penduduk

BAB II INTERAKSI SOSIAL DAN LEMBAGA SOSIAL
A. Interaksi Sosial

  1. Pengertian dan Syarat Interaksi Sosial
  2. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

B. Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Pembentukan Lembaga Sosial
C. Lembaga Sosial

  1. Pengertian Lembaga Sosial
  2. Jenis dan Fungsi Lembaga Sosial

PERTEMUAN 2

BAB I MANUSIA, TEMPAT DAN LINGKUNGAN

A.       Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang

            Peta Konsep


PERTEMUAN 3

Pengertian ruang

1.      Ruang adalah  tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian yang digunakan oleh makhluk hidup untuk tinggal.

Kata ‘Ruang’ mencakup:

ü  Udara yang bersentuhan dengan permukaan bumi,

ü  Atmosfer terbawah yang memengaruhi permukaan bumi,

ü  Perairan yang ada di permukaan bumi (laut, sungai, dan danau) dan di bawah permukaan bumi (air tanah) sampai kedalaman tertentu,

ü  Lapisan  tanah dan batuan sampai pada lapisan tertentu yang menjadi sumber daya bagi kehidupan,

ü  Berbagai organisme atau makhluk hidup juga merupakan bagian dari ruang.

Dengan demikian, batas ruang dapat diartikan sebagai tempat dan unsur-unsur lainnya yang mempengaruhi kehidupan di permukaan bumi.

2.      Interaksi adalah suatu proses yang sifatnya timbal balik dan mempunyai pengaruh terhadap tingkah laku, baik melalui kontak langsung atau tidak langsung.

Interaksi melalui kontak langsung terjadi ketika seseorang datang ke tempat tujuan. Interaksi tidak langsung terjadi melalui berbagai cara misalnya dengan membaca berita, melihat tayangan di televisi dan lain-lain.

Interaksi antarruang terjadi akibat perbedaan karakteristik ruang-ruang tersebut.

Ada beberapa kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk  terjadinya interaksi keruangan, yaitu:

-       saling melengkapi (complementarity atau Regional Complementarity),

Contohnya interaksi antara penduduk di wilayah pegunungan dengan penduduk di wilayah pesirir. Penduduk di Wilayah pegunungan menghasilkan sayuran, sementara penduduk di wilayah pesisir menghasilkan ikan.

Penduduk di pegunungan membutuhkan ikan, dan penduduk di pesisir membutuhkan sayuran, maka hal ini akan mendorong terjadinya interaksi keruangan.

-       kesempatan antara (intervening opportunity),

Contohnya interaksi antara Wilayah A yang membeli ikan dari Wilayah B, namun kemudian diketahui bahwa Wilayah C yang jaraknya lebih dekat menjual ikan dengan harga murah. Keadaan seperti ini mendorong Wilayah A berinteraksi dengan wilayah C.

-       keadaan dapat diserahkan/dipindahkan  (transferability)

contohnya interaksi antar wilayah A dan Wilayah B harus melalui jalan rusak, sementara Wilayah A ke Wilayah C dengan melalui jalan mulus. Maka interaksi antara wilayah A dan Wilayah C akan menjadi dominan, karena kemudahan transfer, kemudahan memindahkan barang, dan ongkos yang dikeluarkan lebih murah serta waktu lebih singkat.

  1. Persebaran Penduduk

PERTEMUAN 4

B.        Letak dan Luas Indonesia

  1. Pemahaman Lokasi Melalui Peta

Lokasi suatu tempat dapat dilihat melaui peta. Zaman sekarang ini penampil peta bisa berupa buku atlas, maupun halaman website seperti google.maps atau bing.maps maupun yang lainnya.

Peta adalah gambaran permukaan bumi pada suatu bidang datar dan diperkecil dengan menggunakan skala.

Agar dapat membaca peta, diperlukan memahami hal-hal sebagai berikut:

a.       Judul Peta; yang menunjukkan isi suatu peta

b.      Skala Peta; yang menunjukkan perbandingan antara jarak di peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Contoh, skala peta: 1 : 1.000.000 (1 cm : 1.000.000 cm | 1 cm sama dengan 1 km).

Skala ada dua macam, yaitu skala angka dan skala garis atau grafis

c.       Orientasi utara; yang ditunjukan dengan symbol berbentuk panah.



d.      Simbol peta; yaitu tanda khusus yang ada pada peta mewakili objek yang dipetakan agar memudahkan pengguna.

Simbol-simbol yang biasa digunakan:

Simbol titik, dapat berupa lingkaran, bujur sangkar, segitiga, dan lainnya.



Simbol garis


Simbol warna


Simbol area

e.       Garis koordinat; yang merupakan garis khayal pada peta dalam bentuk garis lintang dan garis bujur.

f.       Inset; yaitu peta kecil yang ada pada suatu peta untuk menunjukkan lokasi daerah yang lebih luas.

g.      Legenda; yang menunjukkan keterangan semua objek yang ada atau muncul pada peta.

h.      Sumber peta; yang menunjukkan orang atau lembaga yang membuat peta.

PERTEMUAN 5

  1. Letak dan Luas Indonesia



Letak lokasi suatu wilayah disajikan melalui dua cara, yaitu (1) letak geografis dan (2) letak Astronomis.

Letak Astronomis Indonesia

Letak astronomis merupakan posisi suatu wilayah atau negara dilihat dari posisi kordinatnya.

Letak astronomis Indonesia terletak antara 95OBT – 141 dan 6OLU – 11OLS

Perhatikan Posisi Indonesia. Daerah yang ditandai arsiran merupakan wilayah tropis.

Letak Geografis Indonesia.

Letak Indonesia secara geografis berada di antara dua benua dan dua samudra, yaitu benua Asia dan Benua Australia, serta Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.

Batas wilayah Indonesia

Utara       : Benua Asia

Selatan     : Benua Australia

Barat        : Samudra Hindia

Timur       : Samudra Pasifik

Negara tetangga yang berbatasan langsung dengan Indonesia ada 10, yaitu:

Batas laut        : India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Palau, PNG, Australia dan Timur-Leste.

Batas darat     : Malaysia, Papua New Guinea (PNG) dan Timor Leste.

Keuntungan dari posisi tersebut adalah Indonesia menjadi sangat strategis sebagai negara yang menjadi lajur lalu lintas perdagangan dunia.


 

Luas wilayah Indonesia



Wilayah Indonesia terdiri dari lautan dan daratan. Daratan Indonesia seluas 1.922.570 km2 dan perairan seluas 3.257.483 km2

Keuntungan posisi Indonesia juga dapat dilihat secara geologis. Indonesia berada pada jalur pertemuan tiga lempeng, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Hindia. Posisi tersebut membuat Indonesia memiliki banyak gunung api. Keuntungan dari letak geologis seperti ini adalah beragamnya potensi sumber energi dan mineral.

PERTEMUAN 6

C.        Potensi Sumber Daya Alam dan Kemaritiman Indonesia

Sumber daya alam adalah semua bahan yang ditemukan manusia di alam yang dapat dipakai untuk kepentingan hidupnya. Bahan tersebut dapat berupa benda mati maupun benda hidup.

Potensi sumber daya alam Indonesia dilihat dalam beragam bentuk, diantaranya adalah air, tanah, udara, batuan, hutan, bahan tambang, dan lain-lain.

1.      Potensi sumber daya alam Indonesia

Potensi sumber daya alam Indonesia dilihat dalam beragam bentuk, diantaranya adalah air, tanah, udara, batuan, hutan, bahan tambang, dan lain-lain.

-         Sumber daya alam hutan, dikenal oleh penduduk adalah sebagai sumber kayu. Secara umum, jenis-jenis kayu dan sebarannya adalah sebagai berikut:

1).    Keruing, meranti, dan agathis, è dari Papua, Sulawesi dan Kalimantan.

2).    Kayu jati, è dari Jawa Tengah

3).    Rotan è  dari Kalimantan, Sumatra Utara dan Sumatra Barat.

4).    Kayu cendana è  dari Nusa Tenggara Timur.

5).    Kayu rasamala dan akasia  è dari Jawa Barat.

Selain menghasilkan kayu, hutan juga mempunyai manfaat dan fungsi sebagai berikut:

1).    Menyimpan air hujan dan kemudian mengalirkannya ke sungai

2).    Tempat hidup berbagai jenis flora dan fauna

3).    Mencegah erosi atau pengikisan tanah

4).    Menghasilkan oksigen, menyerap karbon dioksida sehingga suhu bumi terkendali.

5).    Sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar.

2.      Potensi sumber daya tambang

1).    Minyak bumi dan gas

2).    Batu Bara

3).    Bauksit

4).    Pasir Besi

5).    Emas

Di bawah ini adalah peta persebaran hasil tambang



Persebaran Daerah Penghasil Minyak Bumi, di sajikan pada tabel berikut:

3.      Potensi Kemaritiman Indonesia

-         Perikanan

-         Hutan mangrove

-         Terumbu karang

PERTEMUAN 7

D.       Dinamika Kependudukan Indonesia

1.      Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk Indonesia mencapai 256 Juta Jiwa (Word Population Data Sheet –WPDS; 2015)

Jumlah penduduk di suatu daerah/wilayah/negara akan mengalami perubahan dengan 3 sebab, yaitu: 1) Kelahiran [natalitas],  2) Kematian [mortalitas], dan 3) Perpindahan [migrasi].

Peringkat Jumlah Penduduk

Peringkat

Nama Negara

Jumlah Pendudduk (Juta Jiwa)

1

Cina

1.372

2

India

1.314

3

Amerika Serikat1

321

4

Indonesia

256

2.      Persebaran Penduduk (Distribusi Penduduk)

Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau negara, apakah merata atau tidak.

Persebaran dapat dikenali dari kepadatan penduduk. Kepadatan merupakan indikator adanya perbedaan sumber daya, dengan persepsi bahwa wilayah dengan sumber daya yang baik, cenderung dipadati penduduk.

3.      Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk berdasakan usia, umur, jenis kelamin, mata pencaharian, bahasa, pendidikan, tempat tinggal, jenis pekerjaan, dll.

a.        Komposisi Penduduk berdasarkan usia disajikan sebagai berikut:

No.

Usia Penduduk

Jumlah Penduduk

1.     

0-5

 

2.     

6-10

 

3.     

10-15

 

4.     

16-20

 

5.     

21-25

 

6.     

26-30

 

7.     

31-35

 

8.     

36-40

 

9.     

41-45

 

10.   

46-50

 

11.   

51-55

 

12.   

56-60

 

13.   

61-65

 

14.   

<65

 

 



 

cara lain penyajian adalah:

% (persen

 

 

 

100

 

 

 

87,5

 

 

 

75

 

 

 

62,5

 

 

 

50

 

 

 

37,5

 

 

 

25

 

 

 

12,5

 

 

 

0

 

 

 

 

 

 

 

 

< 15

15 - 65

> 65

b.        Komposisi penduduk berdasarkan perbandingan jenis kelamin (sex ratio) dapat digunakan untuk memperkirakan bentuk pemberdayaan penduduk yang berkenaan dengan pekerjaan, tanggung jawab, pendidikan dan lain sebagainya.

PERTEMUAN 8

4.      Pertumbuhan dan Kualitas Penduduk

Pertumbuhan penduduk adalah keseimbangan dinamis antara kekuatan yang menambah dan kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk:

-          Kelahiran

-          Kematian

-          Migrasi (perpindahan penduduk) baik masuk (Imigrasi) yang menyebabkan penambahan penduduk maupun keluar (Emigrasi) yang menyebabkan pengurangan penduduk.

Pertumbuhan penduduk yang cepat akan menyebabkan hal-hal berikut:

a.        Pertumbuhan penduduk usia muda bisa menjadi sebab tingginya angka pengangguran.

b.        Persebaran penduduk tidak merata.

c.        Beban ketergantungan tingga karena banyak penduduk usia muda.

d.       Kualitas dan tingkat kesejahteraan penduduk menurun.

5.      Keragaman Etnik dan Budaya

a.       Rumah Adat

Nama Daerah

Nama Rumah Adat

Nangroe Aceh Darussalam

Krong Bade

Yogyakarta

Rumah Joglo

Sumatra Barat

Rumah Gadang

Bali

Rumah adat Gapura Candi Bentar

Papua

Rumah adat Honai

Sulawesi Utara

Rumah adat Istana Buton

Kalimantan Timur

Rumah adat Lamin

Kalimantan Selatan

Banjar atau Betang

Nusa Tenggara Timur

Musalaki

Kalimantan Tengah

Betang

Papua

Honai

b.      Pakaian Adat

1.      Ulee balang: pakaian adat Aceh.

2.      Bundo kanduang: pakaian adat Sumatra Barat.

3.      Ulos: pakaian adat Sumatra Utara.

4.      Aesan gede: pakaian adat Sumatra Selatan.

5.      Teluk belanga: pakaian adat Kepulauan Riau.

6.      Pakaian adat melayu: pakaian adat Riau.

7.      Melayu Jambi: pakaian adat Jambi.

8.      Paksian: pakaian adat Bangka Belitung.

9.      Melayu Bengkulu: pakaian adat Sumatra Selatan.

10.  Tulang bawang: pakaian adat Lampung.

11.  Pangsi: pakaian adat Banten.

12.  Pakaian adat Betawi: pakaian adat DKI Jakarta.

13.  Kebaya Sunda: pakaian adat Jawa Barat.

14.  Kesatrian ageng: pakaian adat Daerah Istimewa Yogyakarta.

15.  Kebaya Jawa: pakaian adat Jawa Tengah.

16.  Pesa'an: pakaian adat Jawa Timur.

17.  Safari dan kebaya: pakaian adat Bali.

18.  Pakaian adat suku sasak: pakaian adat Nusa Tenggara Barat.

19.  Pakaian adat NTT: pakaian adat Nusa Tenggara Timur.

20.  King bibinge dan king baba: pakaian adat Kalimantan Barat.

21.  Upak nyamu: pakaian adat Kalimantan Tengah.

22.  Ta'a dan sapei sapaq: pakaian adat Kalimantan Utara.

23.  Bagajah gamuling baular lulut: pakaian adat Kalimantan Selatan.

24.  Kustin: pakaian adat Kalimantan Timur.

25.  Lipa saqbe mandar: pakaian adat Sulawesi Barat.

26.  Nggembe: pakaian adat Sulawesi Tengah.

27.  Laku tepu: pakaian adat Sulawesi Utara.

28.  Kinawo: pakaian adat Sulawesi Tenggara.

29.  Bodo: pakaian adat Sulawesi Selatan.

30.  Biliu dan makuta: pakaian adat Gorontalo.

31.  Cele: pakaian adat Maluku.

32.  Manteren lamo: pakaian adat Maluku Utara.

33.  Ewer: pakaian adat Papua Barat.

34.  Koteka: pakaian adat Papua.

c.       Tarian Daerah

No.

Nama Tarian

Asal Daerah

1.       

Tari Seudati

Aceh

2.       

Tari Legong

Bali

3.       

Tari Jaipong

Jawa Barat (Karawang)

4.       

Tari Cokek

DKI Jakarta (Betawi)

5.       

Tari Piring

Minangkabau


<<Untuk lebih lengkap daftar nama tarian daerah silahkan cari sendiri

Di sini juga ada:

https://ipsku-duridwangurunatafkar.blogspot.com/2022/09/tarian-daerah-di-indonesia-dan-asalnya.html>>

PERTEMUAN 9

E.        Kondisi Alam Indonesia



1.      Keadaan Fisik Wilayah

Keadaan fisik suatu wilayah dapat dikenali dari keadaan geologi, bentuk muka bumi, dan iklim.

a.         Kondisi Geologis

Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik besar yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan lempeng pasifik.

Lempeng Indo-Australia bertumbukan dengan lempeng Eurasia di lepas pantai sumatra, Jawa dan Nusa Tenggara. Lempeng Pasifik bertumbukan dengan Eurasia di utara Papua dan Maluku Utara. Tumbukan lempeng tersebut kemudian membentuk rangkaian pegunungan yang sebagian menjadi gunung api di sepanjang pulau Sumatra, Jawa dan Nusa Tenggara.

Gunung berapi adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi.

Perhatikan Gambar peta berikut ini:


PERTEMUAN 10

b.        Bentuk muka bumi

Bentuk muka bumi Indonesia dapat dibedakan menjadi dataran rendah, dataran tinggi, bukit, gunung, dan pegunungan.

Seperti tampak pada peta fisiografi sebagai berikut:



c.         Kondisi Iklim Indonesia

Indonesia berada di wilayah tropis. Adapun ciri iklim tropis adalah suhu udara di sepanjang tahun yaitu sekitar 27oC. Di daerah iklim tropis, tidak ada perbedaan yang jauh antara suhu pada musim hujan dan musim kemarau.

Secara umum, keadaan iklim di Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim yaitu iklim muson, iklim laut, dan iklim tropis.

·           Iklim muson. Periode perubahan adalah setiap enam bulan

·           Iklim tropis. Suhu yang tinggi mengakibatkan penguapan yang tinggi dan berpotensi untuk terjadinya hujan.

·           Iklim laut. Penguapan yang terjadi akibat udara melintasi laut yang luas, sehingga akhirnya mengakibatkan hujan.

Menurut perhitungan kalender, musim hujan di Indonesia terjadi pada kisaran bulan Oktober sampai April. Peristiwa ini terjadi akibat angina muson dari Samudra Pasifik menuju Indonesia, dibelokan oleh gaya coriolis sehingga berubah arah menjadi angina barat yang membawa banyak uap air. Sehingga turun hujan di Indonesia.

Sebaliknya pada kisaran bulan Mei sampai September, angina muson dari Benua Australia (angina muson timur) bergerak menuju benua Asia yang bertiup melalui lautan sempit sehingga uap air yang dikandungnya sedikit sehingga terjadilah musim kemarau.

Pada musim hujan, para petani siap-siap bercocok tanam, dan pada musim kemarau sebagian petani terpaksa membiarkan lahannya karena pasokan air berkurang. Sementara sebagian yang lain masih bisa mengandalkan air sungai dan aliran irigasi.

Sebaliknya nelayan pada musim hujan, justru mengurangi frekuensi melaut untuk menghindari cuaca buruk, dan pada musim kemarau nelayan dapat mencari ikan di laut tanpa banyak terganggu oleh cuaca buruk.

PERTEMUAN 11

2.      Flora dan Fauna

Indonesia memilik keanekaragaman flora dan fauna yang sangat besar. Bahkan keanekaragaman hayati Indonesia termasuk tiga besar di dunia bersama-sama dengan Brazil di Amerika Selatan dan Zaire di Afrika.

Berdasarkan data dari Departemen Kehutanan dan Perkebunan tahun 1999 jumlah spesies tumbuhan di Indonesia mencapai 8.000 spesies, dan 2.215 spesies hewan yang  terdiri atas 515 mamalia, 60 reptil, 1519 burung, dan 121 kupu-kupu.

a.       Persebaran flora di Indonesia

Flora di Indonesia dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu:

1)      Flora Indo-Malayan, meliputi tumbuhan kawasan Indonesia Barat, yaitu Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Bali.

2)      Flora Indo-Australian, meliputi tumbuhan kawasan Indonesia Timur, yaitu Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.

Perhatikan karakteristik Flora Indonesia di bawah ini:



Adapun pemanfaatan flora Indonesi berupa kayu atau rotan adalah untuk bahan furnitur, bahan bangunan, bahan makanan dan bahan lainnya.

 

b.      Persebaran fauna di Indonesia

Fauna di Indonesia dikelompokan menjadi 3 bagian, yaitu (1) bagian barat, (2) bagian tengah dan (3) bagian timur.

Garis pemisah antara bagian barat dengan bagian tengah adalah garis Wallace, sedangkan garis yang memisahkan fauna Indonesia bagian tengah dengan bagian timur adalah Garis Weber.

Tipe fauna di bagian barat disebut tipe asiatis, sementara tipe fauna di bagian timur disebut tipe asutralis. Adapun fauna bagian tengah merupakan fauna peralihan yang memilik tipe berbeda pula dengan 2 tipe sebelumnya.

Adapun hewan-hewan utama di masing-masing bagian adalah sebagai berikut:

1)      Fauna bagian barat, yaitu gajah, harimau, badak cula satu dan banteng

2)      Fauna bagian tengah, yaitu anoa, komodo, kuskus, dan babi rusa.

3)      Fauna bagian timur, yaitu walabi (kangguru kecil), landak irian, cendrawasih dan Nuri.

PERTEMUAN 11

F.        Perubahan Akibat Interaksi Antarruang

Interaksi antarruang dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti pergerakan orang, barang, gagasan dan informasi.

Pergerakan tersebut menimbulkan perubahan. Berbagai akibat yang ditimbulkan dari interaksi keruangan ini diantaranya adalah:

1.         Berkembangnya Pusat-pusat pertumbuhan

Pergerakan orang, barang dan jasa pada suatu lokasi tertentu akan menimbulkan pemusatan aktifitas manusia pada lokasi tujuan.

2.         Perubahan Penggunaan Lahan

Aktifitas penduduk yang terus meningkat memerlukan lahan utnuk menampung aktifitas tersebut.

3.         Perubahan Orientasi Mata Pencaharian

Kebutuhan terhadap barang dan jasa menuntuk manusia untuk bekerja. Perubahan ruang, atau pengalihan fungsi lahan mendorong sebagian manusia untuk merubah orientasi pekerjaan sesuai ketersedian sarana dan prasarana yang ada.

Misalnya para petani yang lahan sawah dan kebunnya dijadikan pemukiman atau lahan industri, dari pekerjaan bertani menjadi karyawan pabrik. Demikian juga sebaliknya.

4.         Berkembangnya Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang mendukung terjadinya pergerakan orang, barang atau informasi diantaranya adalah kendaraan, jalan, fasilitas umu, pusat-pusat perdagangan, dan lain sebagainya.

5.         Adanya Perubahan Sosial dan Budaya

Pergerakan manusia akan disertai dengan interaksi sosial, dalam interaksi sosial terjadi pengaruh dan mempengaruhi. Hal ini bisa saja terjadi pada aspek sosial seperti nilai dan norma masyarakat, dan juga terjadi pada aspek budaya.

Misalnya gaya akademisi timur tengah yang bergamis ditiru oleh guru-guru di Indonesia.

6.         Berubahnya Komposisi Penduduk

Interaksi keruangan yang tak mengenal status sosial, etnis dan suku bangsa, bisa mengakibatkan perubahan komposisi penduduk yang awalnya seragam menjadi beragam.

PERTEMUAN 12

BAB II

INTERAKSI SOSIAL DAN LEMBAGA SOSIAL

PERTEMUAN 13

A.      Interaksi Sosial

1.         Pengertian dan Syarat Interaksi Sosial

a.       Pengertian interaksi sosial

Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan antara orang perorang, antar kelompok, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia.

Berlangsungnya suatu proses interaksi sosial didasarkan atas beberapa hal, diantaranya:

1)      Faktor imitasi yaitu proses mencontoh orang lain atau kelompok

2)      Faktor sugesti yaitu proses gerak tubuh yang timbul dari pengaruh getaran hati orang.

3)      Faktor Identifikasi yaitu kecendrungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain.

4)      Faktor simpati yang merupakan kemampuan untuk meraskaan diri seolah-olah dalam keadaan orang lain dan ikut merasakan apa yang dilakukan, dialami, atau diderita oleh orang lain.

b.      Syarat-syarat

Syarat terjadinya interaksi adalah 2 hal, yaitu:

1)      Kontak

2)      Komunikasi

c.       Ciri-ciri interaksi

Suatu tindakan manusia dikatakan sebagai interaksi sosial apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1)      Jumlah pelakunya lebih dari seorang, biasanya dua atau lebih.

2)      Berlangsung secara timbal balik

3)      Adanya komunikasi antar pelaku dengan symbol-simbol yang disepakati

4)      Adanya suatu tujuan tertentu.

PERTEMUAN 14

2.         Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

Beberapa bentuk interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat, yaitu sebagai berikut:

a.       Interaksi asosiatif

Interaksi asosiatif adalah interaksi yang mengarah kepada kesatuan pandangan. Dalam interaksi ini bisa terjadi 3 hal berikut, yaitu (1) kerjasama (2) akomodasi (3) asimilasi.

1)        Kerjasama

Kerjasama disini dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.

Dalam pelaksanaan kerjasama, ada lima bentuk aktifitas, yaitu:

·      Kerukunan,

·      Bargaining (tawar menawar) dalam pekerjaan dengan mempertimbangkan sudut pandang, kebutuhan, keinginan, ketakutan, dan perhatian pihak lain.

·      Kooptasi

·      Koalisi, dan

·      Joint venture yaitu suatu bisnis atau usaha yang dilakukan oleh dua atau lebih entitas bisnis dalam periode waktu tertentu sesuai kesepakatan

Pelaku kerjasama di masyarakat bisa datang baik dari warga sekitar, teman bermain, teman sekolah, teman sekantor, dan sebagainya.

2)        Akomodasi

Akomodasi adalah suatu proses interaksi yang menunjukan pada usaha-usaha untuk meredakan suatu pertentangan, untuk mencapai kestabilan.

Akomodasi merupakan cara menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan lawan sehingga lawan tidak hilang kepribadiannya.

3)        Asimilasi

Asimilasi merupakan cara-cara bersikap dan bertingkah laku dalam menghadapi perbedaan untuk mencapai kesatuan dalam pikiran dan tindakan.

Proses asimilasi dapat dengan mudah terjadi melalui beberapa cara, diantaranya: sikap toleransi, sikap menghargai orang dan kebudayaannya, dan perkawinan campuran.

PERTEMUAN 15

b.      Interaksi disosiatif

Interaksi disosiatif adalah interaksi yang mengarah pada perpecahan, konflik dan merenggangkan solidaritas kelompok. Proses ini terdiri atas tiga bentuk, yaitu (1) kompetisi (2) kontravensi (3) pertentangan.

1)      Kompetisi (persaingan)

Kompetisi adalah suatu proses individu atau kelompok yang bersaing untuk mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan tertentu. Contohnya gelar juara, kesuksesan, sebuah piala, dan hadiah. Untuk mendapatkannya, seseorang harus bersaing satu dengan yang lainnya.

Jenis persaingan ada dua, yaitu persaingan individu dan persaingan kelompok.

Dalam kehidupan nyata, persaingan bisa terjadi berupa persaingan ekonomi, persaingan budaya, persaingan kedudukan dan jabatan, dsb.

2)      Kontravensi

Kontravensi adalah sikap mental tersembunyi terhadap orang lain atau terhadap unsur-unsur kebudayaan suatu golongan tertentu. Contohnya OSIS di sekolahmu mempunyai suatu rencana, tetapi kelasmu kurang setuju terhadap rencana tersebut. Rasa kurang setuju berkembang menjadi tidak suka bahkan benci. Namun karena disembunyikan tidak sampai menjadi pertentangan dan pertikaian.

3)      Pertentangan (konflik)

Pertentangan adalah suatu proses dimana individu atau kelompok berusaha utnuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan disertai dengan ancaman dan kekerasan.

Konfik bisa terjadi jika dua pihak berusaha saling menggagalkan tujuan masing masing.

Penyebab terjadinya konflik bisa berasal dari perbedaan antar individu, perbedaan budaya, perbedaan kepentingan dan perubahan sosial.

Bentuk-bentuk konflik, diantaranya:

·           Konflik pribadi,

·           Konflik sosial,

·           Konflik politik, dsb.

Akibat-akibat yang bisa ditimbulkan dari terjadinya konflik adalah:

·           Harta benda hancur,

·           Kebahagiaan keluarga terampas,

·           Nyawa banyak orang bisa terenggut.

PERTEMUAN 16

B.       Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Pembentukan Lembaga Sosial

Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial tidak mungkin ada kehidupan bersama.

Bertemunya orang perorangan menghasilkan suatu kelompok yang kemudian membutuhkan suatu aturan, maka lahirlah lembaga.

Manusia mempunyai kebutuhan yang bermacam-macam, dan lembaga sosial muncul bisa menjadi saluran pemenuh kebutuhan tersebut. Contohnya, manusia membutuhkan pendidikan, maka lembaga berupa sekolah bisa menjadi saluran pemenuh kebutuhan tersebut.

Dalam kehidupan lembaga sekolah, terjadi interaksi sebagai berikut:

-          Orang tua mendaftakan anaknya

-          Anak-anak yang didaftarkan bertemu dan berinteraksi

-          Lembaga sekolah penerima, menerapkan aturan dan tata tertib

Contoh lain adalah kebutuhan ekonomi. Orang-orang mencari kebutuhan baik berupa barang atas jasa, para penyedia barang atau jasa seperti pedagang berkumpul, terbentuklah pasar, dan terjadilah interaksi jual beli.

Interaksi sosial berpengaruh terhadap lembaga sosial masyarakat yang bersangkutan. Melalui interaksi sosial, manusia saling bekerja sama, menghargai, menghormati, hidup rukun dan gotong royong. Sikap-sikap tersebut mampu menciptakan keteraturan dan ketertiban dalam kehidupan masyarakat dan mendorong munculnya lembaga sosial.

PERTEMUAN 17

C.       Lembaga Sosial

1.         Pengertian Lembaga Sosial

Lembaga sosial adalah keseluruhan dari sistem norma yang terbentuk berdasarkan tujuan dan fungsi tertentu dalam masyarakat. Dapat juga dikatakan bahwa lembaga sosial merupakan himpunan norma-norma yang berhubungan dengan kebutuhan pokok dalam masyarakat.

Norma merupakan aturan atau kaidah yang menjadi pedoman tingkah laku. Norma memberi tahu kalau perilaku kita itu salah atau benar.

<<Pada awalnya norma-norma tersebut terbentuk secara tidak sengaja berdasarkan kebutuhan manusia. Namun, lama-kelamaan norma-norma tersebut dibuat secara sadar. Missalnya dalam bidang ekonomi, dahulu seorang perantara tidak harus diberi bagian. Namun perubahan terjadi, seorang perantara lama-kelamaan harus diberi bagian baik oleh penjual maupun oleh pembeli.>>

<<Contoh lain, tata tertib di sekolah. Pada zaman dahulu peserta didik tidak harus menggunakan pakaian seragam, namun kemudian dengan berjalannya waktu dan kepentingan menjaga ketertiban, pakaian seragam harus dikenakan oleh peserta didik.>>

Sistem norma atau aturan-aturan yang dapat dikategorikan sebagai lembaga sosial harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut:

a.       Sebagian besar masyarakat menerima norma tersebut.

b.      Norma tersebut menjiwai seluruh warga masyarakat dalam sistem sosial.

c.       Norma tersebut mempunyai sanksi yang mengikat setiap anggota masyarakat.

Di dalam masyarakat dikenal ada empat tingkatan norma, yaitu sebagai berikut:

a.       Cara (usage)

b.      Kebiasaan (folksway)

c.       Tata kelakuan (mores)

d.      Adat istiadat (customs)

Adapun pengertian keempat norma tersebut adalah sebagai berikut:

No.

Nama Norma

Pengertian

1

Cara (usage)

Norma yang menunjuk kepada satu bentuk perbuatan sanksi yang ringan terhadap pelanggarnya.

2

Kebiasaan (folksway)

Norma yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama.

3

Tata kelakuan (mores)

Kebiasaan yang tidak hanya dianggap tidak hanya sebagai perilaku, tetapi diterima sebagai norma-norma pengatur

4

Adat istiadat (customs)

Tata kelakuan yang menyatu dengan pola-pola perilaku masyarakat dan memiliki kekuatan mengikat yang lebih. Jika dilanggar, sanksi keras akan didapatkan dari masyarakat.

Lembaga sosial umumnya lahir berdasarkan nilai dan norma dalam masyarakat, untuk mewujudkan nilai sosial, masyarakat menciptakan aturan-aturan yang disebut norma sosial yang membatasi perilaku manusia dalam kehidupan bersama.

Contoh penerapan norma.

No.

Nama Norma

Pengertian

Sanksi

1

Cara (usage)

Berbicara kepada orang yang lebih tua dengan berteriak

Ditegur

2

Kebiasaan (folksway)

 

 

3

Tata kelakuan (mores)

 

 

4

Adat istiadat (customs)

 

 

PERTEMUAN 18

Lembaga sosial umumnya lahir berdasarkan nilai dan norma dalam masyarakat, untuk mewujudkan nilai sosial, masyarakat menciptakan aturan-aturan yang disebut norma sosial yang membatasi perilaku manusia dalam kehidupan bersama. 

2.         Fungsi lembaga sosial

Dalam masyarakat Indonesia yang heterogen terdapat berbagai jenis lembaga sosial, dimana satu sama lain saling berhubungan dan saling melengkapi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

Secara umum, lembaga sosial mempunyai fungsi sebagai berikut:

1)      Memberikan pedoman pada anggota-anggota masyarakat, bagaimana mereka harus bersikap atau bertingkah laku dalam menghadapi masalah-masalah yang muncul atau berkembang di lingkungan sekitar.

2)      Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan.

3)      Memberikan pedoman kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial (kontrol sosial).

3.         Jenis dan Fungsi Lembaga Sosial

a.       Jenis dan macam-macam lembaga sosial

Lembaga sosial yang ada di masyarakat bentuknya bermacam-macam, seperti lembaga keluarga, agama, ekonomi, pendidikan, dan lembaga politik.

1)      Lembaga keluarga

Keluarga merupakan unit sosial terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu dan anaknya.

Keluarga berperan membina dan membimbing anggota-anggotanya untuk beradaptasi dengan lingkungan fisik maupun lingkungan budaya dimana ia berada.

Keluarga terbentuk dari sebuah perkawinan. Dalam keluarga hubungan antar anggota keluarga diatur sehingga setiap anggota mempunyai peran dan fungsi yang jelas.

Contohnya sebagai berikut:

-            Ayah berperan sebagai kepala keluarga yang sekaligus bertanggung jawab untuk memberikan nafkah terhadap keluarganya.

-            Ibu berperan sebagai pengatur, pengurus, dan pendidik anak-anaknya;

-            Seorang anak harus membantu kedua orang tuanya.

PERTEMUAN 19

Pada umumnya, lembaga keluarga memilik fungsi sebagai berikut:

a)      Fungsi reproduksi, artinya keluarga yang dibangun dari sebuah perkawinan diharapkan akan memberikan keturunan.

b)      Fungsi proteksi (perlindungan), artinya keluarga memberikan perlindungan kepada setiap anggota keluarganya sehingga tercipta rasa aman. Dengan rasa aman di keluarga, maka proses-proses sosial dapat berjalan harmonis.

c)      Fungsi ekonomi, artinya keluarga yang dibangun menjalankan roda perekonomian karena manusia adalah (homo economicus) yaitu makhluk ekonomi. Dalam keluarga, idealnya ayah bekerja, ibu mengelola, dan anak-anak terpenuhi kebutuhannya dalam menjalani hidup belajar dan menambah wawasan menghadapi kehidupan dimasa depan sebagai generasi penerus perjuangan hidup orang tuanya.

d)     Fungsi sosialisasi, artinya keluarga berperan membentuk kepribadian anak agar sesuai dengan harapan orang tua dan masyarakat. Keluarga merupakan sosialisasi pertama bagi anak. Kemudian anak dilatih dan diperkenalkan cara-cara hidup dengan orang lain di lingkungan yang lebih luas.

e)      Fungsi afeksi, artinya keluarga memberikan kasih sayang dan perhatiannya kepada anak-anaknya tanpa membeda-bedakan.

f)       Fungsi pengawasan sosial, artinya keluarga yang didalamnya terdiri dari ayah, ibu dan anak sebagai anggotanya, masing-masing kepada satu sama lain saling memberikan kontrol dan saling mengawasi sesuai usia dan proporsinya. Namun kenyataannya bahwa fungsi ini biasa dilakukan oleh anggota keluarga yang lebih tua usianya.

g)      Fungsi pemberian status, artinya keluarga yang dibangun dari mulai awal menikah, maka seseorang mendapatkan status atau kedudukan baru di masyarakat sebagai suami, atau sebagai istri. Status suami sebagai pemimpin dan pelindung bagi istrinya dan status istri sebagai pendamping suami dalam menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga. Setelah mereka memperoleh keturunan, mereka mendapat status sebagai ayah dan ibu. Keturunannya berstatus sebagai anak. Status keluarga setelah mendapatkan pengakuan dari masyarakat maka berkembang lagi menjadi warga yang harus menjalankan fungsi dan perannya sehingga tercipta kehidupan bertetangga yang rukun.

PERTEMUAN 20

2)      Lembaga agama

Lembaga agama adalah sistem keyakinan dan praktek keagamaan dalam masyarakat yang telah dirumuskan dan dibakukan. Agama yang dapat menjadi pelopor dalam menciptakan tertib sosial pada masyarakat. Agama merupakan suatu institusi penting yang mengatur kehidupan rohani manusia.

Kehidupan beragama didukung oleh kegiatan peribadahan. Ibadah yang dilakukan didasari keyakinan masing-masing.

Berikut ini adalah gambar tempat peribadah yang ada di Indonesia:



=============

<<وَلَا تَسُبُّوا الَّذِينَ يَدْعُونَ مِن دُونِ اللَّهِ فَيَسُبُّوا اللَّهَ عَدْوًا بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ كَذَٰلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ أُمَّةٍ عَمَلَهُمْ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّهِم مَّرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُم بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ ((108

=============

Secara jelasnya, fungsi lembaga keagamaan antara lain sebagai berikut:

a)        Sebagai pedoman hidup bagi manusia, baik dalam kehidupan pribadi dengan tuhannya, baik dengan sesama manusia maupun terhadap alam sekitar.

b)        Sumber kebenaran.

c)        Tuntunan prinsip benar dan salah.

d)       Pedoman keyakinan berbuat baik

e)        Pedoman keberadaan yang hakikatnya adalah ciptaan Tuhan semata.

f)         Pedoman dalam mencari kepuasan hakiki, baik dhohir maupun bathin.

3)      Lembaga ekonomi

Lembaga ekonomi adalah bagian dari lembaga sosial yang mengatur tata hubungan antar manusia dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

Fungsi lembaga ekonomi antara lain adalah sebagai berikut:

a)        Memberikan pedoman untuk mendapatkan bahan pangan.

b)        Memberikan pedoman untuk melakukan pertukaran barang atau barter.

c)        Memberikan pedoman tentang harga jual beli barang.

d)       Memberikan pedoman untuk menggunakan tenaga kerja.

e)        Memberikan pedoman tentang cara pengupahan.

f)         Memberikan pedoman tentang cara pemutusan hubungan kerja.

g)        Memberi identitas bagi masyarakat.

PERTEMUAN 21

4)      Lembaga pendidikan

Lembaga pendidikan adalah lembaga atau tempat berlangsungnya proses pendidikan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengubah tingkah laku individu kepada kehidupan yang lebih baik melalui interaksi dengan lingkungan sekitar.

Fungsi manifest lembaga pendidikan antara lain adalah sebagai berikut:

a)      Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.

b)      Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi maupuan bagi kepentingan masyarakat

c)      Melestarikan kebudayaan masyarakat.

d)     Menanamkan keterampilan yang perlu bagi pastisipasi dan demokrasi.

Fungsi laten lembaga pendidikan antara lain adalah sebagai berikut:

a)      Mengurangi pengendalian orang tua.

b)      Mempertahankan/memperbaiki sistem kelas sosial.

c)      Memperpanjang masa remaja.

5)      Lembaga politik

Pengertian

Secara etimotogis, politik berasal dari kata Yunani yaitu polis yang berarti kota atau negara. Kemudian arti berkembang menajdi polities yang berarti warga negara. Politeia yang berarti semua yang berhubungan dengan negara. Politika yang berarti pemerintahan negara dan politikos yang berarti kewarganegaraan. Kata ‘politisi’ berarti orang-orang yang menekuni hal politik.

Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.

Definisi lain dari politik adalah usaya yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama.

Lembaga politik merupakan suatu lembaga yang mengatur pelaksanaan dan wewenang yang menyangkut kepentingan masyarakat agar tercapai suatu keteraturan dan tata tertib kehidupan bermasyarakat.

Macam-macam Lembaga Politik

Lembaga-lembaga politik yang berkembang di Indonesia adalah sebagai berikut:

a)      Majelis Permusyawaratan Rakyat

b)      Presiden dan Wakil Presiden

c)      Dewan Perwakilan Rakyat

d)     Dewan perwakilan Daerah

e)      Pemerintah Daerah

f)       DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota

g)      Partai Politik

Fungsi Lembaga Politik

Secara fundamental, lembaga politik berfungsi untuk mengatur dan membatasi setiap aktivitas politik dalam masyarakat.

Fungsi lembaga politik dapat diuraikan sebagai berikut:

a)      Memelihara ketertiban dalam negeri

Cara yang dilakukan bisa persuasif (penyuluhan) maupun koersif (kekerasan/ketegasan).

b)      Mengusahakan kesejahteraan umum

 

Daftar pustaka

https://dosensosiologi.com/bargaining/

0 komentar:

Posting Komentar