MATERI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL - MTS. 536 TAUHIDUL AFKAR

Sabtu, 30 Juli 2022

Materi IPS Kelas 8

Materi IPS Kelas 8

Semester 1

PERTEMUAN 1

BAB I INTERAKSI KERUANGAN DALAM KEHIDUPAN DI NEGARA-NEGARA ASEAN 

A.    Mengenal Negara-Negara ASEAN 

  1. Letak Geografis Negara-Negara ASEAN 
  2. Letak Koordinat ASEAN 

B.    Interaksi Antarnegara-negara ASEAN 

  1. Pengertian, Faktor Pendorong dan Penghambat Kerja Sama 
  2. Bentuk-bentuk Kerja Sama (Sosial, Politik, Budaya, Pendidikan dan Perkembangannya 
  3. Pengaruh Kerja Sama Bidang Ekonomi, Sosial, Politik, Budaya, dan Pendidikan terhadap Kehidupan di ASEAN 
  4. Upaya-upaya Meningkatkan Kerja Sama di Antara Negara-Negara ASEAN 

C.   Pengaruh Perubahan dan Interaksi Keruangan terhadap Kehidupan di Negara-Negara ASEAN 

  1. Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang akibat Faktor Alam 
  2. Pengaruh Perkembangan Ilmu dan Teknologi terhadap Perubahan Ruang 
  3. Pengaruh Perubahan Ruang terhadap Kehidupan Ekonomi 
  4. Pengaruh Konvensi Lahan Pertanian ke Industri dan Pemukiman terhadap Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang 

BAB II PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL DAN KEBANGSAAN

A.    Mobilitas Sosial 

  1. Pengertian Mobilitas Sosial 
  2. Bentuk-Bentuk Mobilitas sosial 
  3. Faktor-Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial 
  4. Saluran-Saluran Mobilitas Sosial 
  5. Dampak Mobilitas Sosial 

B.    Pluralitas Masyarakat Indonesia 

  1. Perbedaan Agama 
  2. Perbedaan Budaya 
  3. Perbedaan Suku Bangsa 
  4. Perbedaan Pekerjaan 
  5. Peran dan Fungsi Keragaman Budaya

C.   Konflik dan Integrasi dalam Kehidupan Sosial 

  1. Konflik dalam Kehidupan Sosial 
  2. Integrasi Sosial

 

PERTEMUAN  2

BAB I INTERAKSI KERUANGAN DALAM KEHIDUPAN DI NEGARA-NEGARA ASEAN

 


Setelah mempelajari BAB ini, siswa-siswi diharapkan:

1.    Menjelaskan kondisi geografis dan karakteristik negara-negara anggota ASEAN.

2.    Menjelaskan makna kerja sama, bentuk-bentuk kerja sama, dan upaya meningkatkan kerja sama antarnegara ASEAN.

3.    Menganalisis pengaruh perubahan ruang dan interaksi antarruang terhadap keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial, budaya, politik, dan pendidikan.

Mengenal 11 Negara-negara Anggota ASEAN

No.

Negara

Ibu Kota

Mata Uang

Pemerintahan

1.             

Indonesia

Jakarta

Rupiah

Republik

2.             

Malaysia

Kuala Lumpur

Ringgit

monarki konstitusional

3.             

Laos

Vientiane

Kip

Republik Sosialis

4.             

Singapura

Singapura

Dolar Singapura

Republik

5.             

Brunei Darussalam

Bandar Sri Begawan

Dolar Brunei

kesultanan (kerajaan Islam) / Monarki Absolut

6.             

Filipina

Manila

Peso

Republik

7.             

Kamboja

Phnom Penh

Riel

monarki konstitusional

8.             

Vietnam

Hanoi

Đồng (Dong)

Republik Komunis

9.             

Thailand

Bangkok

Bath

monarki konstitusional

10.           

Myanmar (Birma)

Yangon -> PyinMana _> Naypyitaw

Kyat

Republik

11.           

Timor Leste

Dili

Dolar Amerika

Republik semi-Presidensil

 

PERTEMUAN  3

A.    Mengenal Negara-Negara ASEAN

 

  1. Letak Geografis Negara-Negara ASEAN

Letak geografis menunjukkan letak suatu daerah dilihat dari kenyataannya di bumi, dan dibandingkan dengan posisi daerah lain.

Berdasarkan letak geografis, ASEAN terletak di antara dua samudra dan dua benua. Dua samudra tersebut yaitu Hindia dan Pasifik, sedangkan dua benua yaitu Asia dan Australia.

Perhatikan gambar berikut:


Berdasarkan bentuk secara geografis, negara-negara ASEAN memiliki ciri sebagai berikut:

a. Compact, yaitu berbentuk hampir seperti lingkaran. Contohnya negara Kamboja.

b. Fragmented, yaitu berbentuk kepulauan yang terpisah-pisah. Contohnya Indonesia.

c. Elongated, yaitu bentuk memanjang. Contohnya negara Vietnam.

d. Protruded, yaitu bentuknya lebih kompleks dan beragam, biasanya terdapat ‘tangan’ yang memanjang. Contohnya Thailand dan Myanmar.

PERTEMUAN 4

  1. Letak Koordinat ASEAN

Letak Astronomis

No.

Negara

Letak Bujur

Letak Lintang

Iklim

1.     

Indonesia

95°BT-141°BT

6°LU-11°LS

√ Tropis

Subtropis

2.             

Malaysia

100oBT–120oBT

1oLU–7oLS

 

3.             

Laos

100oBT–107oBT

14oLU–22oLU

 

4.             

Singapura

1o11’ LU–1o27’LU

103o39’BT–04o5’BT.

 

5.             

Brunei Darussalam

114oBT–115oBT

4oLU–6oLU

 

6.             

Filipina

117oBT–126oBT

5oLU–21oLU

 

7.             

Kamboja

102oBT–108oBT

10oLU–15oLU

 

8.             

Vietnam

105oBT–109oBT

23oLU–9oLU

 

9.             

Thailand

97°BT–106°BT

6°LU–21°LU

 

10.           

Myanmar

92oBT–101oBT

11oLU–28oLU

 

11.           

Timor Leste

124°BT–127°30’BT

8°LS–10°LS

 

Dari letak-letak astronomis Negara-negara ASEAN tersebut di atas, maka kita dapat menentukan bahwa letak astronomis ASEAN adalah 23oLU-11oLS dan 92oBT-141oBT.

<<https://www.pinhome.id/blog/letak-astronomis-asean/ | menuliskan bahwa letak astronomis ASEAN adalah  28°LU–11°LS dan 93°BT–141°BT>>

PERTEMUAN 5

Untuk melihat iklim di suatu Negara, perhatikan pembagian iklim dunia sebagai berikut:


Pembagian iklim dunia, adalah sebagai berikut:

1).   Iklim Tropis

Cuaca hangat mendominasi sepanjang hari dan tidak ada musim dingin, Sebagian iklim tropis seperti hutan hujan tropis, curah hujannya tinggi. Ini adalah kawasan-kawasan yang benar-benar ada di garis khatulistiwa. Sementara agak jauh dari garis khatulistiwa, daerahnya agak kering hingga padang pasir.

2).   Iklim Subtropis,

Daerah beriklim subtropis memiliki 4 musim yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Iklim subtropis memiliki ciri khas dengan gangguan dan rintangan seperti badai, hujan salju, hingga tornado.

3).   Iklim sedang

Di kawasan ini, kutub yang dingin bertemu dengan udara yang hangat. Pembagian iklim berdasarkan garis lintang pada iklim sedang menjadikan hujan dan salju kerap ditemui di kawasan ini

4).   Iklim Kutub

Di daerah itu musim dingin berlangsung lama, musim panas yang sejuk berlangsung singkat.

PERTEMUAN 6

Interaksi Antarnegara-negara ASEAN 

  1. Pengertian, Faktor Pendorong dan Penghambat Kerja Sama 

a.   Pengertian

Kerjasama adalah jalinan hubungan antara dua Negara atau lebih demi mencapai suatu kesepakatan.

b.   Faktor Pendorong

1).   Kesamaan dan perbedaan sumber daya alam

Contoh kesamaan sumber daya alam, Negara penghasil minyak bumi membentuk suatu kerja sama yang diberi nama OPEC (Organiazation of Petroleum Exporting Countries).

Contoh perbedaan sumber daya alam, Indonesia mengekspor hasil pertanian ke Singapura, sementara dari Myanmar dan Thailand, Indonesia mengimpor beras.

2).   Kesamaan dan perbedaan wilayah (kondisi geografis)

Kesamaan geografis, beberapa Negara ASEAN di suatu kawasan bekerja sama dalam bidang keamanan untuk menjaga stabilitas Negara.

c.   Faktor Penghambat

1).   Perbedaan ideologis

2).   Konflik dan peperangan

3).   Kebijakan protektif, dimana suatu Negara melindungi kepentingan dalam negeri dengan menerapkan kebijakan pembatasan impor.

4).   Perbedaan kepentingan tiap-tiap Negara

PERTEMUAN 7

  1. Bentuk-bentuk Kerja Sama (Sosial, Politik, Budaya, Pendidikan dan Perkembangannya)

a.    Bidang Sosial Budaya

Kerja sama dalam bidang sosial dan budaya dilaksanakan oleh COSD (Committee on Social Development).

Beberapa bentuk kerja sama antara lain:

1).    pengembangan sumber daya manusia;

2).    peningkatan kesejahteraan;

3).    program peningkatan kesehatan (makanan dan obat-obatan);

4).    pertukaran budaya dan seni, juga festival film ASEAN;

5).    penandatanganan kesepakatan bersama di bidang pariwisata ASEAN (ASEAN Tourism Agreement (ATA)); serta

6).    penyelenggaraan pesta olahraga dua tahun sekali melalui SEA-Games.

b.    Bidang Politik dan Keamanan

Kerja sama politik dan kemanan untuk menciptakan stabilitas dan perdamaian menyepakati adanya:

1).    ZOPFAN (Zone of Peace, Freedom, and Neutrality)

2).    TAC (Treaty of Amity and Cooperation)

3).    SEANWF (Treaty of Southeast Asian Nuclear Weapon-Free Zone)

Selain itu, kerja sama dalam bidang politik, menciptakan ASEAN Regional Forum (ARF). Bentuk-bentuk kerjasamanya antara lain:

1).    MLAT (Treaty of Mutual Assistance in Criminal Matters), Bantuan hukum timbal balik di bidang pidana

2).    ADMM (Defence Ministers Meeting) Pertemuan para menteri pertahanan.

3).    Penyelesaian sengketa Laut Cina Selatan

c.    Bidang Pendidikan

1).    ACT (ASEAN Council of Teachers Convention)

2).    Penawaran beasiswa pendidikan

3).    ASEAN-Japan Scholarship Fund (Dana Beasiswa ASEAN-Jepang)

PERTEMUAN 8

  1. Pengaruh Kerja Sama Bidang Ekonomi, Sosial, Politik, Budaya, dan Pendidikan terhadap Kehidupan di ASEAN

a.    Kehidupan Ekonomi

Para pemimpin ASEAN sepakat membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015. Pasar tunggal ini disebut dengan istilah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

MEA membuka pasar dan lapangan kerja yang semakin bersaing sehingga berpengaruh terhadap penyiapan sumber daya manusia.

b.    Kehidupan Sosial

Pada Tahun 2015, ribuan pengungsi warga Myanmar membanjiri negara-negara tetangga, yaitu Malaysia, Thailand, dan Indonesia dengan menggunakan perahu. Pengungsi ini kemudian dikenal sebagai manusia perahu.

ASEAN mengimbau negara-negara anggotanya agar menerima untuk sementara para manusia perahu itu atas pertimbangan kemanusiaan. Migrasi ini berpengaruh terhadap dinamika jumlah kependudukan suatu negara baik bagi yang mengungsi ataupun negara tujuan pengungsian. Selain itu, menimbulkan interaksi sosial, seperti simpati dan empati antarpengungsi dan penduduk setempat daerah pengungsian.

c.    Kehidupan Budaya

Kebudayaan adalah salah satu di antara 3 (tiga) pilar utama ASEAN dalam proses mengarah ke tujuan membangun komunitas pada tahun 2015.

Banyak kegiatan hingga saat ini telah atau sedang dilaksanakan dalam bidang kebudayaan, misalnya (1) membangun Kota Budaya ASEAN, (2) Perkemahan Pemuda ASEAN, dan (3) Jaringan Kota Kuno ASEAN.

Aktifitas-aktifitas lainnya adalah:

1).    Festival Budaya ASEAN (FBA)

2).    Perkemahan Budaya Serumpun ASEAN

3).    Industri Musik, dengan diselenggarakannya Konser, festival musik,dan even-even lainnya.

PERTEMUAN 9

d.    Kehidupan Politik

1.      Sengketa Perbatasan Wilayah

Masalah perbatasan wilayah sering menjadi persoalan di beberapa Negara di ASEAN, Sengketa perebutan wilayah yang mengklaim atau mengakui kepemilikan suatu wilayah tersebut terkadang menimbulkan konflik antarnegara, sehingga perbatasan wilayah sangat sensitif apabila terjadi sengketa. Negara-negara yang bersengketa tersebut terus mengupayakan penyelesaian melalui cara diplomasi.

2.      Pekerja Migran

Pesatnya laju globalisasi meningkatkan jumlah pekerja migran dari berbagai negara. Banyaknya pekerja migran ini memerlukan aturan perlindungan hak dan kewajiban yang selayaknya disepakati oleh negara-negara asal dan negara-negara tujuan.

e.    Kehidupan Pendidikan

Kualitas pendidikan dan lulusan yang kompeten mengubah paradigma pendidikan di setiap negara. Objek pelajaran, metode pembelajaran, dan guru yang kompeten menjadikan masyarakat negara-negara ASEAN terutama pelajar akan mengakses informasi dan belajar untuk meningkatkan pendidikannya.

Secara khusus menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN, pemerintah Indonesia berupaya memberikan kesempatan kepada lembaga pendidikan melakukan reformasi menyeluruh dalam sistem pendidikan.

  1. Upaya-upaya Meningkatkan Kerja Sama di Antara Negara-Negara ASEAN

Upaya meningkatkan kerja sama antarnegara-negara ASEAN yang telah terbangun melalui Tiga Pilar ASEAN yaitu kerja sama dalam bidang politik-keamanan (Polkam), ekonomi, dan sosial budaya (Sosbud).

Peningkatkan kerja sama tersebut memerlukan dorongan antara lain:

-        kekompakan,

-        konsistensi,

-        keterbukaan,

-        rasa “ke-kekita-an” (we feeling),

-        saling menghormati dan kesetiakawanan sosial (a caring and sharing community), serta dinamis dalam menjalani kerja sama.


 

PERTEMUAN 10

B.    Pengaruh Perubahan dan Interaksi Keruangan terhadap Kehidupan di Negara-Negara ASEAN 

  1. Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang akibat Faktor Alam

a.      Faktor iklim

Tahun 2015, terjadi kebakaran hutan di Sumatra, Malaysia dan Singapura atas nama ASEAN memberikan bantuan peminjaman pesawat pemadam kebakaran.

Pada tahun sebelumnya, yaitu tahun 2014, di Filipina terjadi bencana badai Haiyan. Indonesia dan beberapa Negara anggota ASEAN memberikan bantuan.

Kondisi iklim seperti ini membuat negara-negara di ASEAN ini bahu membahu untuk saling membantu.

b.      Faktor geologi

Kondisi geologi seperti kondisi tanah dan batuan penyusunnya di bumi, menjadikan sebuah Negara atau wilayah berada pada tumbukan lempeng dan antar lempeng. Posisi iniidentik dengan kemunculan gunung api dan pergerakan lempang bumi yang bisa mengakibatkan terjadinya bencana gempa. Gempa di laut bisa mengakibatkan tsunami (gelombang besar dan tinggi).

Ketika bencana melanda suatu Negara di ASEAN, maka negara-negara ASEAN sebagai organisasi ataupun negara-negara tetangga melalui Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan memberikan bantuan berupa kebutuhan pokok, fasilitas kesehatan, maupun donasi untuk perbaikan lingkungan dalam masa pemulihan.

c.      Faktor ketersediaan sumber daya alam

Sumber daya alam yang dimiliki masing-masing Negara di ASEAN berbeda-beda, perbedaan ini berpengaruh terhadap saling dukung mendukung. Misalnya, Negara Singapura yang wilayahnya sangat sempit memiliki keterbatasan sumber daya alam barang tambang, tetapi menguasai perdagangan dan industri. Negara-negara ASEAN yang kaya dengan barang tambang mentah mengekspornya ke Singapura untuk diolah menjadi berbagai barang kebutuhan pokok. Negara-negara ASEAN yang lain juga melakukan kegiatan yang serupa dengan volume yang berbeda-beda sesuai kemampuan masing-masing negara.

PERTEMUAN 11

Daftar Barang Tambang Yang Dimiliki Negara-Negara Asean

No.

Negara

Barang Tambang yang dimiliki

1.             

Indonesia

Minyak bumi, batu bara, timah, emas, perak

2.             

Malaysia

Bijih timah, bauksit, bijih besi, minyak bumi

3.             

Laos

Timah, briket batu bara, besi, tembaga, emas,gibs, belerang

4.             

Singapura

-

5.             

Brunei Darussalam

Minyak bumi dan gas alam

6.             

Filipina

Tembaga, nikel, emas,timber, seng, kobalt, batu bara, krom, mangan

7.             

Kamboja

Bijih besi, batu bara, tembaga, fosfat, emas

8.             

Vietnam

Batu bara, besi, timah, emas, antimony, krom, fosfat

9.             

Thailand

Timah, mangan

10.           

Myanmar

Timbal, seng, perak, timah, minyak bumi, mangan, tungsten, emas, batu mulia, batu giok

11.           

Timor Leste

Mangan

 


















Selain sumber daya alam berupa bahan tambang, terdapat juga sumber daya alam berupa hutan dan laut yang bisa dieksplorasi untuk menunjang kehidupan Negara, tetapi dengan tetap memperhatikan keseimbangan alam dan lingkungan agar tidak rusak.

  1. Pengaruh Perkembangan Ilmu dan Teknologi terhadap Perubahan Ruang

Perkembangan

Perkembangan ilmu dan teknologi telah berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan manusia.

Teknologi yang memiliki peranan besar dalam mengubah kehidupan manusia dalam berinteraksi adalah teknologi transportasi dan teknologi komunikasi. Teknologi transportasi dimanfaatkan untuk memindahkan barang dan manusia dari satu tempat ke tempat lain. Teknologi komunikasi dimanfaatkan untuk bertukar informasi.

Pengaruh

a.    Teknologi Transportasi

Adanya perkembangan teknologi tansportasi membawa perubahan aktivitas manusia yang berakibat terhadap perubahan tata kehidupan. Dengan alat transportasi modern seperti Kereta cepat monorel, pesawat terbang, speed boat atau kapal pesiar, berwisata bukan lagi tingkat lokal, orang gunung ke pantai, dan orang pantai ke gunung, tetapi berwisata bisa lintas Negara.

Alat transportasi tradisional, bukan hanya di jalan-jalan raya yang diizinkan secara khusus tetapi juga menjadi alat transportasi di tempat wisata.

Pengaruh lain yang ditimbulkan dengan adanya perkembangan sarana transportasi adalah ruang sebagai sarana ataupun prasarana. Semakin banyak alat transportasi di darat, laut, ataupun udara, sarana dan prasarana penunjang seperti perluasan jalan, terminal, bandara, dermaga pelabuhan juga semakin mendesak pembangunannya.

Lagu IPS 3 (ampar-ampar pisang)

PERTEMUAN 12

b.    Teknologi Informasi

Komunikasi merupakan cara manusia saling berhubungan atau berinteraksi. Dengan dukungan ilmu pengetahuan, teknologi komunikasi semakin canggih. Teknologi komunikasi memungkinkan informasi dapat menyebar luas dalam waktu yang singkat.

Pengaruhnya, informasi menyebar dengan cepat sebagaimana informasi lewat gadget (hp) lebih cepat dari pada surat yang dikirim lewat kantor pos. Namun pengaruh negatif juga muncul dengan adanya intensitas interaksi masyarakat secara langsung menjadi berkurang.

  1. Pengaruh Perubahan Ruang terhadap Kehidupan Ekonomi

Negara-negara anggota ASEAN mulai menerapkan AFTA (ASEAN Free Trade Area) dalam kehidupan internasionalnya. Secara ekonomis, pemberlakukan AFTA akan menjadikan kegiatan ekonomi lebih meluas. Produsen beras seperti Thailand dapat dengan mudah mengekspor produknya ke Singapura, Indonesia, dan Negara anggota ASEAN lain tanpa dibebani pajak, begitupun sebaliknya. Pilihan konsumsi pun semakin banyak, baik kualitas maupun harganya. Kerja sama negara-negara ASEAN ini mendorong terjadinya perubahan tatanan kerja sama antarnegara dalam bidang ekonomi.

  1. Pengaruh Konvensi Lahan Pertanian ke Industri dan Pemukiman terhadap Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang

Perkembangan

Konversi lahan sering dijumpai di Negara-negara ASEAN. Konversi lahan, biasanya mengubah area pertanian menjadi area pemukiman atau industri. Selain konversi lahan ada juga reklamasi.

Reklamasi, yaitu alih fungsi lahan pantai menjadi daratan. Seperti yang dilakukan oleh Singapura.

Pengaruh Konversi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Industri

1).   Lahan pertanian berkurang, yang membuat produktivitas pangan dari pertanian menurun.

2).   Lahan pertanian sekitar industri berpotensi terkena imbas pencemaran akibat limbah atau polusi dari industri baik tanah, air, maupun udara.

3).   Konversi lahan itu menular, yang mengancam ketersediaan lahan pertanian.

Pengaruh Konversi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Permukiman

1).   Luas lahan pertanian semakin berkurang sehingga produktivitas pangan semakin kecil.

2).   Petani dan buruh tani kehilangan mata pencahariannya.

3).   Hilangnya lahan ruang terbuka hijau (RTH).

4).   Berkurangnya lahan resapan air.


 

PERTEMUAN 13

BAB II PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL DAN KEBANGSAAN


Setelah mempelajari uraian pada bab ini, kalian diharapkan mampu:

1. Menjelaskan pengaruh interaksi sosial terhadap mobilitas sosial.

2. Menjelaskan pengaruh interaksi sosial terhadap pluralitas.

3. Menjelaskan pengaruh interaksi sosial terhadap integrasi dan konflik.

A.    Mobilitas Sosial 

  1. Pengertian Mobilitas Sosial 

Mobilitas berasal dari bahasa latin mobilis, yang berarti mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Kata sosial pada istilah tersebut mengandung makna seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok sosial.

Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain. Seseorang yang mengalami perubahan kedudukan (status) sosial dari suatu lapisan ke lapisan lain baik menjadi lebih tinggi maupun menjadi lebih rendah dari sebelumnya atau hanya berpindah peran tanpa mengalami perubahan kedudukan disebut mobilitas sosial.

Mobilitas sosial dapat berupa pergerakan sosial ke atas, tetapi juga pergerakan sosial ke bawah.

Contoh mobilitas sosial, seorang pensiunan beralih menjadi pengusaha dan berhasil dengan gemilang. Sementara anaknya, ingin mengikuti jejak ayahnya, lalu membuka usaha yang lain, namun gagal.

PERTEMUAN 14

  1. Bentuk-Bentuk Mobilitas sosial

a.    Mobilitas vertikal, ada dua macam, yaitu:

1).   Mobilitas vertikal ke atas (social climbing)

Misalnya seorang karyawan menjadi direktur.

2).   Mobilitas vertikal ke bawah (social sinking)

Misalnya seorang kepala sekolah menjadi guru biasa.

b.    Mobilitas horizontal

Mobilitas horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau sekelompok orang dalam lapisan sosial yang sama. Mobilitas horizontal merupakan peralihan individu atau objek-objek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat. Pada mobilitas horizontal, tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang.

Misalnya, Pak Zainuri Syafwan Sebagai kepal sekolah di SMP “Harapan Indah” dipindahtugaskan ke sekolah MTs. “Bahagia Sejahtera” dengan jabatan yang sama sebagai Kepala Sekolah.

  1. Faktor-Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial

a.    Faktor Pendorong

1).   Faktor struktural (Kemampuan, kepercayaan)

2).   Faktor individu, (Sikap, perilaku, pengetahuan dan keterampilan)

3).   Faktor sosial (kedudukan)

4).   Faktor ekonomi (sejahtera, sengsara)

5).   Faktor politik (aman, damai, tentram)

6).   Kemudahan dalam akses pendidikan

b.    Faktor Penghambat

1).   Kemiskinan

2).   Diskriminasi

PERTEMUAN 15

  1. Saluran-Saluran Mobilitas Sosial

Untuk mewujudkan mobilitas sosial di lingkungan atau di instansi tempat ia sedang berkarya, dapat disalurkan melalui saluran-saluran sebagai berikut:

a.    Pendidikan

b.    Organisasi politik (partai)

c.    Organisasi Ekonomi (perusahaan barang atau jasa)

d.    Organisasi Profesi (PGRI, IDI, HIPMI, dsb.)

  1. Dampak Mobilitas Sosial

Kemungkinan dari mobilitas sosial adalah ke atas, ke bawah dan ke samping. Adapun dari ketiga kemungkinan dampak mobilitas sosial adalah:

a.    Positif

1).   Mendorong seseorang untuk lebih maju

Contoh: perubahan mobilitas sosial pada masa penjajahan dan masa kemerdekaan. Pada jaman penjajahan, jarang sekali bahkan tidak ada rakyat jelata yang bercita-cita ingin jadi camat, bupati, atau gubernur. Namun setelah kemerdekaan, banyak rakyat kecil yang kemudian berhasil menjadi pemimpin.

2).   Mempercepat tingkat perubahan sosial

Contoh: Indonesia sedang mengalami perubahan dari masyarakat agraris ke masyarakat industri. Perubahan ini akan lebih cepat terjadi jika didukung sumber daya manusia yang berkualitas. Hal itu berarti perlu peningkatan kualitas pendidikan.

3).   Meningkatkan integrasi sosial

Contohn, seseorang yang baru pindah tempat tinggal akan menyesuaikan diri dengan gaya hidup, nilai-nilai, dan norma-norma yang dianut oleh kelompok orang dengan status sosial yang baru di lingkungan tersebut sehingga tercipta integrasi sosial.

b.    Negatif

1).   Terjadinya konflik

Mobilitas sosial merupakan salah satu perjuangan manusia dan kelompok sosial untuk mencapai posisi sosial yang semakin tinggi. Dalam hal ini, sangat wajar kalau kemudian timbul persaingan, yang kerap juga memicu konflik.

Persaingan ataupun konflik perlu disikapi dengan bijaksana. Persaingan tidak dapat dihindarkan, tetapi persaingan yang tidak sehat akan menyebabkan konflik. Karena itulah, setiap perubahan sosial hendaknya selalu dikelola dengan sikap yang positif.

2).   Gangguan psikologis

Seseorang yang memiliki jabatan kadang khawatir kehilangan jabatan. Bahkan

pada saat jabatan yang dimiliki sudah lepas, kadang ia tidak merasa tidak rela kehilangan jabatan tersebut. Baik karena diganti atau pensiun. Mereka menjadi mudah gelisah. Individu yang mengalami keadaan seperti ini termasuk mengalami gangguan psikologis. Hal tersebut akan membahayakan diri sendiri karena stres yang berkepanjangan akan melahirkan berbagai penyakit psikis dan fisik lainnya.

<< Contoh: darah tinggi, asam lambung, insomnia merupakan penyakit yang salah satunya disebabkan gangguan psikologis. >>

Gangguan psikologis tidak akan terjadi kepada individu yang lapang dada menerima keadaan, dan kemudian bertekad untuk berubah.

PERTEMUAN 16

B.    Pluralitas Masyarakat Indonesia

Kekayaan dan keanekaragaman masyarakat Indonesia baik suku, agama, ras, pekerjaan, dan lain-lain menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia itu bersifat plural. Kata “plural” berasal dari bahasa Inggris yang artinya “jamak”, sedangkan “pluralitas” berarti kemajemukan. Pluralitas masyarakat Indonesia memiliki arti yang sama dengan kemajemukan masyarakat Indonesia.

Selain istilah pluralitas, kalian juga menemukan istilah lain yang berhubungan dengan keragaman, yakni multikultutal. Multikultural berasal dari kata multi yang berarti banyak (lebih dari dua) dan culture artinya kebudayaan. Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang memiliki lebih dari dua kebudayaan.

Kata kemajemukan dan keragaman identik dengan perbedaan. Perbedaan-perbedaan yang muncul di tengah-tengah masyarakat adalah sebagai berikut:

  1. Perbedaan Agama

Agama yang ada di Indonesia adalah (1) Islam, (2) Kristen <<katolik dan protestan>>, (3) Agama Hindu dan (4) Agama Budha, (5) Agama Khonghucu.

<<Ada pendapat bahwa, agama yang tidak bertuhan kepada Tuhan Yang Esa, maka agama tersebut adalah budaya. Budaya adalah hasil cipta, karya dan karsa manusia yang bersumber dari diri sendiri atas bimbingan nafsu. Sedangkan agama adalah hasil cipta, karya dan karsa manusia yang bersumber dari diri sendiri atas bimbingan Tuhan>>

  1. Perbedaan Budaya

Koentjaraningrat (1996) menjelaskan bahwa kata kebudayaan berasal dari Sansekerta buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi” atau “ kekal”. Culture adalah kata asing yang berasal dari kata bahasa Latin colere (yang berarti “mengolah”, “mengerjakan”, dan terutama berhubungan dengan pengolahan tanah atau bertani), memiliki makna yang sama dengan kebudayaan, yang kemudian berkembang maknanya menjadi “segala daya upaya serta tindakan manusia untuk mengolah tanah dan mengubah alam”.

Memahami wujud kebudayaan, menurut sosiolog J.J. Hoenigman, dapat dilihat dari gagasan, tindakan, dan karya.

a.    Gagasan

Gagasan atau ide berada dalam pemikiran manusia. Wujud kebudayaan berupa pemikiran manusia dapat dilihat dalam karya-karya tulis.

b.    Tindakan (aktifitas)

Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat, yang disebut juga dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, serta dapat diamati dan didokumentasikan.

c.    Karya

Karya adalah wujud dari sebuah gagasan atau ide yang kemudian dinyatakan dengan tindakan sehingga menghasilkan sebuah karya.

Karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan, sifatnya paling nyata dibandingkan dengan dua wujud kebudayaan yang lain (gagasan dan tindakan).

PERTEMUAN 17

Tujuh unsur kebudayaan menurut Koentjaraningrat yang dianggap sebagai budaya universal, yaitu:

1.    Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, transpor, dan sebagainya).

2.    Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, system produksi, sistem distribusi, dan sebagainya).

3.    Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, system hukum, sistem perkawinan).

4.    Bahasa (lisan dan tertulis).

5.    Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak, dan sebagainya).

6.    Sistem pengetahuan.

7.    Religi (sistem kepercayaan).

Kebudayaan suatu masyarakat bisa jadi berbeda, dengan dipengaruhi hal-hal sebagai berikut, diantaranya ialah:

a.    Perbedaan lokasi (pulau, kota dan desa, pesisir dan pegunungan, dsb.)

b.    Perbedaan agama/keyakinan


 

  1. Perbedaan Suku Bangsa

Berikut ini komposisi etnis atau suku bangsa di Indonesia:

No

Suku

Jumlah 2010

%

Kawasan utama

1

Jawa*

95.217.022

40,22%

Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Lampung, Sumatra Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat

2

Sunda

36.701.670

15,50%

Jawa BaratBantenDKI JakartaJawa TengahLampungSumatera Selatan

3

Batak

8.466.969

3,58%

Sumatra UtaraRiauKota Batam Kepulauan RiauDKI JakartaJawa Barat

4

Asal Sulawesi*

7.634.262

3,22%

Sulawesi

5

Madura

7.179.356

3,03%

Pulau Madura Jawa TimurKalimantan Barat

6

Betawi

6.807.968

2,88%

DKI JakartaJawa BaratBanten

7

Minangkabau

6.462.713

2,73%

Sumatra BaratRiauBengkuluJambi

8

Bugis

6.359.700

2,69%

Sulawesi Selatan

9

Melayu

5.365.399

2,27%

RiauKalimantan BaratSumatra UtaraSumatra SelatanKepulauan RiauJambiBengkuluKepulauan Bangka BelitungAceh

10

Asal Sumatra Selatan*

5.119.581

2,16%

Sumatra SelatanLampung

11

Banten

4.657.784

1,97%

Banten

12

Asal NTT*

4.184.923

1,77%

Nusa Tenggara Timur

13

Banjar

4.127.124

1,74%

Kalimantan SelatanKalimantan TengahKalimantan TimurRiau

14

Asal Aceh*

4.091.451

1,73%

AcehSumatra Utara

15

Bali

3.946.416

1,67%

BaliPulau Lombok Nusa Tenggara Barat

16

Sasak

3.173.127

1,34%

Nusa Tenggara Barat

17

Dayak

3.009.494

1,27%

Kalimantan BaratKalimantan TengahKalimantan UtaraKalimantan Timur

18

Tionghoa

2.832.510

1,20%

Perkotaan di DKI JakartaPulau SumatraPulau Jawa, dan Kalimantan Barat

19

Asal Papua*

2.693.630

1,14%

PapuaPapua Barat

20

Makassar

2.672.590

1,13%

Sulawesi Selatan

21

Asal Sumatra*

2.204.472

0,93%

Pulau Sumatra

22

Asal Maluku*

2.203.415

0,93%

Kepulauan Maluku

23

Asal Kalimantan*

1.968.620

0,83%

Pulau Kalimantan

24

Cirebon

1.877.514

0,79%

Jawa Barat

25

Jambi

1.415.547

0,60%

Jambi

26

Lampung

1.381.660

0,58%

Lampung

27

Asal NTB*

1.280.094

0,54%

Nusa Tenggara Barat

28

Gorontalo

1.251.494

0,53%

Gorontalo

29

Minahasa

1.237.177

0,52%

Sulawesi Utara

30

Nias

1.041.925

0,44%

Pulau Nias Sumatra Utara

31

Warga Asing

162.772

0,07%

Beberapa wilayah di Indonesia

Indonesia

236.728.379

100%

Catatan: Suku asal (*) wilayah atau pulau di luar nama suku yang disebutkan, adalah suku lainnya dari provinsi menurut kawasan atau pulau. Seperti suku di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Nusa Tenggara dan Maluku.


 

  1. Perbedaan Pekerjaan

Jenis pekerjaan dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

a.    Pekerjaan formal, yaitu pekerjaan yang dijalankan oleh pelaku usaha resmi baik pemerintah maupun swasta. Pada jenis pekerjaan formal ini, individu terikat secara langsung oleh sistem yang berlaku. Dengan demikian, mereka bekerja penuh dengan aturan yang mengikat. Misalnya, pegawai kantor bank, pegawai kantor pemerintah, karyawan perusahaan dan pengajar di lembaga pendidikan.

b.    Pekerjaan nonformal, yaitu pekerjaan yang dilakukan oleh pelaku usaha mandiri yang tidak tergantung pada pihak lain. Misalnya, petani, penjual di pasar, dan sebagainya.

  1. Peran dan Fungsi Keragaman Budaya

Peran dan fungsi keragaman budaya dalam pembangunan nasional sebagai berikut:

a.    Sebagai daya tarik bangsa asing untuk datang ke Indonesia sebagai wisatawan.

b.    Mengembangkan Kebudayaan Nasional.

c.    Menanamkan sikap toleransi

d.    Saling melengkapi hasil budaya

e.    Mendorong inovasi kebudayaan

Inovasi kebudayaan merupakan pembaharuan kebudayaan untuk menjadi lebih baik.

PERTEMUAN 18

C.   Konflik dan Integrasi dalam Kehidupan Sosial

  1. Konflik dalam Kehidupan Sosial

a.    Pengertian konflik

Menurut Kartono, konflik merupakan proses sosial yang bersifat antagonistik dan terkadang tidak bisa diserasikan karena dua belah pihak yang berkonflik memiliki tujuan, sikap, dan struktur nilai yang berbeda, yang tercermin dalam berbagai bentuk perilaku perlawanan, baik yang halus, terkontrol, tersembunyi, tidak langsung, terkamuflase maupun yang terbuka dalam bentuk tindakan kekerasan.

Secara umum, akar dari sebuah konflik adalah perbedaan.

b.    Faktor-Faktor Penyebab Konflik Sosial

1)    Perbedaan individu

2)    Perbedaan latar belakang kebudayaan

3)    Perbedaan kepentingan

4)    Perubahan nilai-nilai yang cepat

c.    Akibat-akibat konflik

1)    Meningkatnya Solidaritas Sesama Anggota Kelompok

2)    Retaknya Hubungan Antarindividu atau Kelompok

3)    Terjadinya Perubahan Kepribadian para Individu

4)    Rusaknya Harta Benda dan Bahkan Hilangnya Nyawa Manusia

5)    Terjadinya Akomodasi, Dominasi, Bahkan Penaklukan Salah Satu Pihak yang Terlibat dalam Pertikaian.

d.    Cara Menangani Konflik

1)    Menghindar

Kadang orang merasa tidak ada manfaatnya melanjutkan konflik dengan orang atau kelompok lain.

2)    Memaksakan Kehendak

Terdapat individu atau kelompok yang memandang bahwa pendapatnya atau idenya paling benar. Oleh karena itu, dengan segala cara, konflik harus berakhir dengan kemenangan di pihaknya.

3)    Menyesuaikan Kepada Keinginan Orang Lain

Terdapat individu yang ingin diterima dan disukai orang lain. Ia merasa bahwa konflik harus dihindari demi keserasian (harmoni) dan ia yakin bahwa konflik tidak dapat dibicarakan jika merusak hubungan baik.

4)    Tawar Menawar

Dalam proses tawar-menawar, individu akan mengorbankan sebagian tujuannya dan meminta lawan konflik mengorbankan sebagian tujuannya juga.

5)    Kolaborasi.

Kolaborasi memandang konflik sebagai masalah yang harus diselesaikan. Atas dasar itu, dicarilah cara-cara untuk mencari cara mengurangi ketegangan kedua belah pihak.

PERTEMUAN 19

  1. Integrasi Sosial

a.    Pengertian integrasi

Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebur dapat meliputi ras, etnis, agama, bahasa, kebiasaan, sistem nilai, dan lain sebagainya.

Syarat-syarat terjadinya integrasi menurut William F. Ogburn dan Meyer Nimkoff adalah sebagai berikut:

1)    Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan mereka.

2)    Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama mengenai nilai dan norma.

3)    Nilai dan norma sosial itu berlaku cukup lama dan dijalankan secara konsisten.

b.    Faktor-faktor pembentuk integrasi

Faktor yang memengaruhi cepat atau lambatnya proses integrasi:

1)    Homogenitas kelompok masyarakat.

2)    Besar dan kecilnya kelompok masyarakat.

3)    Mobilitas geografis, yaitu berkaitan dengan datang dan perginya suatu anggota masyarakat pada lingkungan tertentu.

4)    Efektifitas komunikasi.

c.    Proses Integrasi

1)    Asimilasi: bertemunya dua kebudayaan atau lebih yang saling memengaruhi sehingga memunculkan kebudayaan baru dengan meninggalkan sifat asli tiap-tiap kebudayaan.

2)    Akulturasi: proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing (baru) sehingga kebudayaan asing (baru) diserap/diterima dan diolah dalam kebudayaan sendiri tanpa meninggalkan sifat asli kebudayaan penerima.

PERTEMUAN 20

d.    Faktor-faktor pendorong integrasi

1)    Adanya toleransi terhadap kebudayaan yang berbeda.

2)    Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi.

3)    Adanya sikap positif terhadap kebudayaan lain.

4)    Adanya sikap terbuka dari golongan yang berkuasa.

5)    Adanya kesamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.

6)    Adanya perkawinan campur (amalgamasi).

7)    Adanya musuh bersama dari luar.

e.    Bentuk-bentuk integrasi sosial

1)    Integrasi normatif, seperti semboyan Bhineka Tunggal Ika, yang menjadi salah satu penyatu masyarakat Indonesia.

2)    Integrasi fungsional, seperti berintegrasinya masyarakat Indonesia dari suku bugis yang melaut, suku jawa bertani dan suku minang pandai berdagang.

3)    Integrasi koersif, integrasi yang dilakukan dengan cara paksaan kepada pihak yang enggan melakukan/mencerna integrasi.

PERTEMUAN 21

Soal-soal / Evaluasi

0 komentar:

Posting Komentar